- Ada beberapa langkah atau tahap yang termasuk ke dalam proses belajar dan mengingat. Pertama, informasi masuk ke otak melalui sumber-sumber yang beraneka macam. Dalam situasi belajar-membaca, informasi masuk terutama melalui kegiatan membaca dan mendengar. Kedua, informasi itu salah satunya dibuang atau diingat sesaat. Mengingat sesaat atau mengingat singkat disebut mememori-jangka pendek. Kemudian, informasi dalam memori-jangka pendek Anda itu salah satunya juga dibuang dan dilupakan, atau ia ditransfer ke dalam ingatan yang permanen. Ingatan yang permanen disebut memori-jangka panjang. Apapun yang ingin Anda ingat lebih dari sekedar mengingatnya sesaat harus disimpan dalam memori-jangka panjang. Untuk meletakkan informasi dalam memori-jangka panjang itu perlu Anda pelajari. Akhirnya, tidak semua informasi yang sudah Anda pelajari dan Anda simpan dalam memori-jangka panjang serta berada di sana berbentuk yang dapat dengan mudah dipanggil kembali. Beberapa informasi terlupakan atau hilang; informasi lain dapat dimunculkan lagi atau didapatkan lagi.
Bagaimana Cara Kerja Memori-Jangka Pendek
Ingatan yang bersegera, atau jangka pendek itu, sangat terbatas dan tidak dapat diandalkan atau sangat bergantung pada tipe-tipe belajar yang permanen. Ingatan jangka pendek terbatas baik dalam hal lamanya informasi itu dapat dimiliki maupun dalam kapasitasnya (jumlah informasi yang bisa didapat pada satu waktu). Item-item atau fakta-fakta itu berada di dalam ingatan jangka pendek hanya kira-kira 15 detik. Kemudian, salah satunya hilang atau harus ditransfer ke memori-jangka panjang, melalui proses belajar.
Hakikat ingatan jangka pendek dapat dimanfaatkan untuk menjawab bermacam-macam teka-teka dari hari ke hari. Pernahkan Anda melihat nomor telefon kemudian berjalan ke kamar sebelah untuk memutar nomor itu hanya untuk mengetahui apakah Anda dapat mengingatnya? Anda mungkin lupa nomor itu sebab ia telah berlalu lebih dari lima belas detik dan memori jangka pendek Anda telah membuang informasi itu. Atau, ketika Anda sedang melihat nomor telefon seseorang, Anda langsung melihat nomor-nomor itu dalam buku alamat. Mengapa Anda tidak ingat alamat itu? Anda tidak sedang mencari alamat tertentu, sehingga alamat itu dibuang dan tidak disimpan dalam ingatan jangka pendek Anda.
Ingatan jangka pendek juga berperan penting dalam situasi belajar-membaca. Ingatan jangka pendek dapat menjelaskan mengapa Anda tidak dapat mengingat fakta-fakta dan detail dalam satu bab yang baru saja selesai Anda baca. Hal itu juga menjelaskan mengapa Anda tidak dapat mengingat isi suatu perkuliahan yang diberikan minggu lalu. Ketika Anda sedang membaca, Anda harus berusaha langsung mengidentifikasi informasi yang cukup berharga untuk diingat dan mentrasfernya ke ingatan jangka panjang. Informasi yang tidak diidentifikasi sebagai sesuatu yang penting akan dikeluarkan dari ingatan jangka pendek dan tidak pernah sampai pada ingatan jangka panjang.
Belajar: Mentransfer dari Ingatan Jangka Pendek ke Ingatan Jangka Panjang
Belajar, atau proses untuk bisa mengingat informasi, meliputi kegiatan memindahkan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Dalam kenyataan, bagaimana Anda menyelesaikan dan mempelajari setiap informasi secara menyeluruh menentukan baik tidaknya serta lama tidaknya Anda akan bisa mengingat informasi itu.
Para psikolog sering menyebut proses pemindahan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang sebagai "pengulangan, latihan, atau repetisi (rehersal). Istilah "pengulangan" akan menjadi lebih bermakna jika Anda memikirkan sekelompok paduan suara yang sedang berlatih menyanyikan sebuah lagu atau sekelompok pemain yang sedang berlatih untuk sebuah lakon. Anggota-anggota paduan suara mempelajari lagu itu dengan cara mempraktekknya. Para aktor juga mempelajari bagian-bagian naskah dengan cara berlatih dan pengulangan. Pertama, mereka bekerja adegan demi adegan dan babak demi babak, akhirnya mereka melakukan pengulangan seluruh pertunjukan itu lengkap dengan kostumnya. Pengulangan, kemudian, meliputi beberapa tipe repetisi informasi agar dapat mengingatnya.Ketika Anda sedang mempelajari informasi dari sebuah buku teks atau catatan perkuliahan, repetisi mungkin bisa dilakukan dengan cara mengucapkannya dengan suara nyaring atau pelan-pelan, dengan menuliskan informasi itu, atau dengan cara membaca ikhtisar informasi itu.
Belajar yang efektif, betapa pun, lebih dari sekedar melakukan pengulangan-pengulangan yang membosankan atas sebuah informasi. Informasi dapat diatur atau diususun supaya ia lebih mudah diingat. Juga, sebuah informasi baru dapat dihubungkan atau dikaitkan dengan informasi yang sudah dipelajari dan disimpan di dalam ingatan jangka panjang. Sebagai contoh, setelah menemukan sebuah nomor telefon, mungkin Anda bisa mengulang-ulang nomor itu, atau mungkin mencatatnya dengan suatu pola, misalnya 877-8777. Bisa juga mungkin Anda mengenalnya, terkecuali untuk digit terakhir, sebagai nomor yang sama dengan nomor telefon adik perempuan Anda. Masing-masing teknik yang ditawarkan --repetisi, pengorganisasian, dan mengaitkan dengan informasi yang sudah dipelajari-- merupakan bentuk-bentuk belajar, atau pengulangan.
Secara umum, Anda bisa saja mengatakan bahwa belajar itu sebagai sebuah proses penyimpanan informasi yang memungkinkan Anda bisa mendapatkannya kembali, atau menariknya keluar dari ingatan jangka panjang dengan mudah dan cepat.
Ketika Anda mempelajari bermacam-macam bab dari sebuah buku teks, yang dimaksudkan dengan pengulangan itu antara lain dapat berupa pemberian garis bawah atas prinsip-prinsip yang mendasari teknik-teknik belajar yang disajikan pada bagian akhir buku. Dalam bab 21, misalnya, disajikan teknik menggarisbawahi dan menandai buku teks. Teknik-teknik itu diperlukan ketika Anda mengidentifikasi dan menggarisbawahi ide-ide dan fakta-fakta penting serta ketika Anda memberikan catatan-catatan pingggir tentang sebuah paragraf atau isi bagian bacaan.Teknik menggarisbawahi, sesungguhnya merupakan bentuk dari pengulangan. Dengan cara memilih informasi untuk digarisbawahi, Anda sebenarnya sedang mengulangi informasi itu dan sedang menyortir yang penting-penting dari yang tidak penting. Dengan memberikan catatan pinggir, boleh jadi Anda sedang mengklasifikasikan, mengorganisasikan, memberi label, atau mengikhtisarkan informasi; semua teknik itu merupakan bagian dari pengulangan.
Ketika Anda mencatat materi perkuliahan (didiskusikan pada Bab 22) pengulangan juga ambil bagian. Supaya tahu apa yang perlu dicatat dari apa-apa yang Anda dengar, Anda sesungguhnya sedang menyortir mana ide-ide penting dan mana yang detail atau contoh. Kemudian, pada saat Anda mencatat, Anda sesungguhnya sedang mengulangi informasi itu. Selain itu, pada waktu kuliah Anda tidak sekedar menyalin setiap kata dalam perkuliahan itu, Anda juga menyusun ulang, memparafrasekan (mengungkapkannya dengan kata-kata sendiri), dan menafsirkan informasi yang disajikan dalam perkuliahan itu.
Memori Jangka-Panjang
Memori jangka-panjang Anda berisi ratusan dari ribuan fakta, detail, kesan, dan pengalaman yang terakumulasi sepanjang hidup Anda. Sebenarnya bagaimana ingatan itu berkerja masih diperdebatkan dalam studi para ahli psikologi. Beberapa peneliti berpendapat bahwa ingatan merupakan proses kimiawi dan berhubungan dengan senyawa kimia yang diproduksi tubuh yang disebut RNA. Yang lain berpendapat bahwa ingatan itu harus bekerja dengan struktur susunan syaraf tubuh (gerak dan hubungan elektrik dalam susunan saraf). Meskipun tidak pasti bagaimana memori jangka-panjang bekerja, ada sejumlah faktor yang pasti mempengaruhi kualitas (bagus tidaknya serta lama tidaknya) kita dapat mengingat sesuatu.
Apakah Anda akan bisa mengingat sesuatu, sebahagian ditentukan oleh bagaimana Anda mempelajarinya secara menyeluruh dan lengkap. Sudah tentu, jika Anda tidak pernah bermaksud mempelajari suatu informasi, tampaknya Anda tidak akan bisa mengingatnya. Sebagai contoh, mungkin Anda sudah lupa apakah 25 Juni lalu turun hujan atau apakah Anda pergi ke toko itu 25 Mei setahun yang lalu.
Hal yang sama, jika Anda tidak melakukan usaha tertentu untuk mempelajari isi sebuah buku teks yang Anda baca, jangan berharap Anda akan bisa mengingatnya. Anda hanya bisa berharap bisa mengingat sesuatu jika Anda melakukan langkah-langkah khusus untuk menyimpan informasi itu di dalam memori jangka-panjang. Jika Anda mempelajari dan bermaksud untuk mengingat batang tubuh suatu informasi dan tetap masih tidak dapat mengingatnya, tampaknya Anda belum mempelajari materi itu secara menyeluruh atau secara lengkap. Coba perhatikan satu contoh dari kehidupan sehari-hari. Anggap saja Anda bekerja sebagai seorang arsiparis pada sebuah perusahan dan tugas atau tanggung jawab Anda adalah menyimpan dan mencari semua surat-menyurat, tagihan, dan order pembelian mana kala diperlukan. Jika Anda tidak mengarsipkan semua itu dan hanya meletakkan bahan-bahan itu bertumpuk begitu saja di atas meja, Anda tidak akan bisa menemukan apa pun dengan segera. Atau jika Anda mengarsipkan bahan-bahan itu tidak sempurna dengan cara menumpuknya di dalam satu dari lima laci lemari arsip, Anda tetap tidak akan dapat mencari bahan secara cepat dan mudah. Bagaimanapun, jika Anda tidak mengerjakan pekerjaan dengan baik dan sepenuh hati, mengarsipkan segala sesuatu di dalam lemari, laci, dan tempat arsip yang tepat, Anda tidak akan bisa mendapatkan informasi apa pun dalam sekejap. Anda mungkin bisa melihat situasi yang sama atau sejajar dengan belajar. Belajar, dalam satu pengertian, merupakan satu tipe pengarsipan terhadap informasi yang Anda simpan (arsipkan) di dalam ingatan. Kita mengarsipkan informasi-informasi itu lebih utuh dan akurat, yang lebih mudah yang akan bisa Anda ingat. Diterapkan dalam situasi membaca-belajar, faktor ini sangat menyarankan pentingnya me-review dan mengecek yang sedang Anda pelajari supaya benar-benar lengkap dan menyeluruh.
Faktor kedua mengontrol sebaik apa Anda akan bisa mempelajari sesuatu yang disebut interferensi. Ini dapat mengandung makna bahwa Anda lupa sesuatu yang telah dipelajari karena sesuatu yang baru mengganggu Anda. Misalkan saja Anda mempunyai seorang teman yang bernama Paula N. Pamungkas, dan Anda tidak pernah mengalami kesulitan dalam mengingat namanya. Kemudian, Anda memiliki teman yang lain yang bernama Pamela N. Pamungkas, dan sekarang Anda sering salah memanggil teman lama Anda dengan Pamela. Nama orang kedua mengganggu yang sudah ingat pertama, bahkan meskipun pada suatu saat sudah dipelajari secara menyeluruh dan lengkap. Gangguan yang sama dapat terjadi antara bermacam-macam lingkup subjek atau antara isi yang hampir sama dalam satu lingkup subjek. Kita akan mudah bingung, misalnya, untuk mengingat istilah --"endomorph" dan "ectomorph" yang mengacu pada tipe tubuh dasar-- ketika sedang mempelajari fisiologi manusia karena istilah-istilah itu mirip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar